Kamis, 02 Mei 2013

Tsunami



Tsunami



Ditinjau dari asal katanya, Tsunami berasal dari bahasa Jepang yaitu, tsu dan nami. Tsu = pelabuhan, nami = gelombang. Jadi, dapat diartikan bahwa tsunami adalah gelombang laut yang menghantam pelabuhan. Mengapa bahasa tsunami berasal dari Jepang dan mengapa gelombang laut tersebut menghantam pelabuhan bukannya pantai ? Itu karena tsunami pertama terjadi di Jepang dan menghantam pelabuhan – pelabuhan di Jepang.

Penyebab  Tsunami :

ü  Gempa tektonik,

ü  Longsor di laut,

ü  Gunung berapi di laut,

ü  Hantaman benda langit (meteorit yang masuk ke dalam atmosfer bumi).

Syarat gempa yang dapat menyebabkan tsunami :

ü  Hiposentrum gempa di dasar laut (bukan gempa yang terjadi di daratan),

ü  Jarak Hiposentrum ke bibir pantai adalah 0-1000km

ü  Skala gempa  > 6 SR,

ü  Gempa tersebut termasuk ke dalam kategori gempa dangkal (gempa dangkal < 100km di bawah permukaan bumi).

Macam – macam tsunami :

ü  Tsunami jarak dekat (lokal),

Jarak pusat gempa ke bibir pantai sejauh 200km. Tsunami ini dapat terjadi sekitar 0 – 30 menit setelah gempa.

ü  Tsunami jarak menengah,

 Jarak pusat gempa ke bibir pantai sejauh 200 – 1000km. Tsunami ini dapat terjadi sekitar 30 – 2 jam setelah gempa.

ü  Tsunami jarak jauh,

Jarak pusat gempa ke bibir pantai sejauh > 1000km. Tsunami ini dapat terjadi lebih dari 2 jam setelah gempa.



Ciri – ciri terjadinya tsunami :



ü  Terjadinya gempa di tengah laut,

ü  Permukaan air pantai tiba –tiba surut,

ü  Banyak ikan – ikan kecil terdampar di pantai,

ü  Tercium bau garam yang amat menyengat,

ü  Terdengar suara gemuruh (ledakan) dari tengah laut,

ü  Muncul ombak yang kuat yang tidak biasa.



Macam – macam pengevakuasian saat terjadi tsunami :

Evakuasi Horizontal: pengevakuasian ke tempat – tempat yang bersifat horizontal seperti:  gunung,      lembah dan bukit.  

Evakuasi Vertikal     : pengevakuasian ke tempat – tempat yang bersifat vertikal seperti, bangunan – bangunan bertingkat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar