Tsunami
Ditinjau dari asal katanya, Tsunami
berasal dari bahasa Jepang yaitu, tsu dan nami. Tsu = pelabuhan, nami =
gelombang. Jadi, dapat diartikan bahwa tsunami adalah gelombang laut yang
menghantam pelabuhan. Mengapa bahasa tsunami berasal dari Jepang dan mengapa
gelombang laut tersebut menghantam pelabuhan bukannya pantai ? Itu karena
tsunami pertama terjadi di Jepang dan menghantam pelabuhan – pelabuhan di
Jepang.
Penyebab Tsunami :
ü Gempa tektonik,
ü Longsor di laut,
ü Gunung berapi di laut,
ü
Hantaman
benda langit (meteorit yang masuk ke dalam atmosfer bumi).
Syarat gempa yang dapat menyebabkan tsunami :
ü Hiposentrum gempa di dasar
laut (bukan gempa yang terjadi di daratan),
ü Jarak Hiposentrum ke bibir
pantai adalah 0-1000km
ü Skala gempa > 6 SR,
ü
Gempa
tersebut termasuk ke dalam kategori gempa dangkal (gempa dangkal < 100km di
bawah permukaan bumi).
Macam – macam tsunami :
ü Tsunami jarak dekat (lokal),
Jarak
pusat gempa ke bibir pantai sejauh 200km. Tsunami ini dapat terjadi sekitar 0 –
30 menit setelah gempa.
ü Tsunami jarak menengah,
Jarak pusat gempa ke bibir pantai sejauh 200 –
1000km. Tsunami ini dapat terjadi sekitar 30 – 2 jam setelah gempa.
ü Tsunami jarak jauh,
Jarak
pusat gempa ke bibir pantai sejauh > 1000km. Tsunami ini dapat terjadi lebih
dari 2 jam setelah gempa.
Ciri
– ciri terjadinya tsunami :
ü Terjadinya gempa di tengah
laut,
ü Permukaan air pantai tiba
–tiba surut,
ü Banyak ikan – ikan kecil
terdampar di pantai,
ü Tercium bau garam yang amat
menyengat,
ü Terdengar suara gemuruh
(ledakan) dari tengah laut,
ü Muncul ombak yang kuat yang
tidak biasa.
Macam – macam pengevakuasian saat
terjadi tsunami :
Evakuasi Horizontal:
pengevakuasian ke tempat – tempat yang bersifat horizontal seperti: gunung,
lembah dan bukit.
Evakuasi Vertikal : pengevakuasian ke tempat – tempat yang
bersifat vertikal seperti, bangunan – bangunan bertingkat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar